Palembang (ANTARA News) - Kenaikan harga barang
kebutuhan sembilan bahan pokok atau sembako di Kota Palembang, diprediksi
mencapai 20 persen pasca penyesuaian harga bahan bakar minyak.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Palembang, Yustianus, Senin, mengatakan, kenaikan harga hingga 20 persen itu terjadi secara bertahap.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Palembang, Yustianus, Senin, mengatakan, kenaikan harga hingga 20 persen itu terjadi secara bertahap.
Penyumbang penting kenaikan harga sembilan keperluan pokok itu adalah kenaikan
harga BBM subsidi yang berimbas pada kenaikan biaya transportasi dan
distribusi.
Walau harga-harga meningkat, namun
dia memastikan tidak akan kekurangan stok.
Stok beras, minyak goreng, gula dan terigu serta komoditas lainnya masih tersedia dengan cukup untuk dua bulan ke depan.
Satu kiat penting adalah bekerja
sama dengan Bulog dan instansi terkait lainnya siap menyelenggarakan operasi
pasar.
Dia memberi contoh, sampai kini
baru telur dan daging ayam yang mengalami kenaikan mencapai Rp18.000 per
kilogram dan Rp33.000 per kg.
Secara terpisah, Menteri Perdagangan,
Gita Wirjawan, menyatakan, kenaikan harga bahan keperluan masyarakat dan pangan
ini lebih disebabkan ulah pedagang yang meraup keuntungan lebih besar ketimbang
biasanya.
(KR-NE/M033)
Sumber :
Analisis :
Menurut
saya lebih baik pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi kenaikan harga
sembako yang meroket ini, sehingga menyebabkan inflasi yang lebih tinggi dari
perkiraan. Harga sembako juga telah menurunkan daya beli masyarakat
menengah kebawah oleh sebab itu sangat dibutuhkan campur tangan pemerintah
untuk menurunkan harga sembako.
Kenaiakan harga sembako tersebut tentu berkaitan erat dengan
kenaikan BBM (bahan bakar minyak) yang telah mengalami kenaikan sebelumnya.
Namun para pedagang juga seharusnya tidak berlebihan dalam mengambil kesempatan
yang ada. Karena banyak pedagang yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk
mendapatkan keuntungan yang sangat besar bahkan bisa dikatakan tidak wajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar