17 juni 2013, malamnya adalah malam yang mungkin mengukir
sejarah kembali di Negara ini. Mahasiswa yang siap berdiri gagah konsisten
dengan keputusan mereka. Menolak BBM naik! Partai-partai politik yang tadinya
hanya PKS yang menolak tiba-tiba disusul oleh PDIP dan beberapa partai politi
yang lain. Apalah daya. Hasil voting di rapat paripurna tadi malam memutuskan
untuk menyetujui BBM naik. Katanya, demi kepentingan rakyat juga. Efek dari
hasil penyetujuan dirapat tadi malam memberi efek mendalam bagi sebagian rakyat. Antrian sepeda motor di
beberapa SPBU panjang. Tak lupa membawa derigen untuk menyimpan persediaan. BBM
naik? pemerintah yang memutuskan, pemerintah yang tanggung jawab.
Soeharto presiden selama 32 tahun, tercatat 3 kali
menaikkan BBM, dan presiden kita saat ini sudah 9 tahun menjadi pressiden
naikkan BBM 7 kali. Hebat kah? jelas hebat. Saya tahu pak @SBYudhoyono adalah
orang yang sederhana, punya hati nurani. Jika BBM naik, Harga-harga semuanya
cenderung naik. Yang miskin tambah miskin, sedangkan penghasilan tetap seperti
itu. Penghasilan tetap duduk manis dengan hasil yang segitu-segitu saja.
Sebentar lagi puasa, sebentar lagi lebaran. Kasian masyarakat miskin jika
harga-harga naik. Sekarang, jika BBM naik. Apa langkah pemerintah untuk
mengatasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan? Kalian wakil rakyat, ingat?
tidak? keterlaluan!
“Tenang saja, kan ada BLSM yang akan masuk ke
kantung warga-warga miskin” Dana BLSM akan membantu 4-5 bulan kedepan kan?
bulan ke 6 bagaimana? tak ada bantuan. Sedangkan harga-harga bisa naik 3x
lipat. Ah pemerintah, mengapa harus rakyat yang menjadi korban?
Presiden bisa menaikkan BBM kapanpun. Seperti kaya
ayahanda “Kalo cuma bilang naik semua preseiden juga bisa. Tinggal ngomong
“Naik!” nanti juga naik” tapi sekarang, jika BBM naik apakah pemerintah ada
solusi? seperti energi alternatif dan lain-lain? Jika berbicara tentang energi
alternatif, kerahkan pelajar saran saya. Pelajar Indonesia itu cerdas-cerdas!
mereka bisa mengubah beberapa bahan alami untuk menjadi pengganti bahan bakar
minyak. Coba saja.
Ditambah lagi ada kabar, menjelang BBM naik. BBM
menjadi langka. Lucu? ih, lucu banget deh kamu, kaya boneka -_-
Kalian tahu apa yang lebih menyebalkan lagi dari rapat paripurna selain
keputusan wakil rakyat bahwa setuju naik? tau? Dan yang lebih menyebalkannya
lagi, para wakil rakyat disana memutuskan dengan cengengesan (menurut penilaian
saya) nggak serius tauk! Ini yang menjadi taruhan bukan uang lagi. Tapi
kesejahteraan dan kemerdekaan rakyat miskin yang dipertaruhkan. Mengertikah
mereka? bahwa keputusan malam tersebut membuat beberapa rakyat miskin makin
pasrah. Mereka senang mendapat bantuan pemerintah 1 bulan Rp. 150.000,- per
kepala keluarga. Senang mereka. Tapi ketika tau bahwa hanya berlaku sekitar 4-5
bulan saja, mereka galau lagi. Nggak akan menjadi
solusi.
Dan saya disini bangga dengan mahasiswa yang gagah
mencoba mewakili suara rakyat hingga malam menjemput. Disini saya bangga kepada
partai-partai politik yang menolak kenaikan harga BBM. Khusus lebih kepada PKS.
Tadinya, partai politik itu dibilang hanya pencitraan. Tadinya partai politik
itu hanya ingin rakyat kembali respect. Tapi hingga keputusan kemarin, PKS
tetap berdiri tegak sesuai tujuan dan niat mereka. Mereka memegang dan menjaga
jeritan-jeritan rakyat yang pasrah akan menjadi semakin buruk jika BBM naik.
Terimakasih untuk kalian semua. Meski akhirnya anarkis, para demonstran. Saya
yakin, mereka yang anarkis tak bermaksud seperti itu. Mereka saking pedulinya
dengan rakyat dan marah karena keputusan yang menurut mereka nggak adil.
Ah, Indonesia. Aku tunggu perubahanmu. Aku tunggu
dengan mempersiapkan karpet merah keliling dunia. Agar dunia tau kalau
Indonesia bisa menjadi negara yang sempurna untuk penduduk bumi. Aku tunggu
Indonesia. Saat ini mungkin hanya pengabdian dalam tulisan dan doa saja yang terulur
kepada mu. Tetap bertahan Indonesia. Tunggu para generasi penerus yang
merubahmu menjadi cantik. Tunggu.
Sekian. Semoga bermanfaat.
Sumber :
Analisis :
Menurut saya sebenarnya kita tidak harus terlalu extrim
dalam menghadapi kenaikan BBM, walau kita semua sudah tahu kenaikan BBM juga
akan memicu kenaikan Harga Angkot, Bahan Pokok dan lainnya. Karena masih banyak
saudara kita yang lebih susah disana dibandingkan kita, seperti papua yang mencapai 70000 per liternya.
Maka seharusnya kita juga tetap bersyukur walaupun sulit,
karena secara otomatis pun semuanya akan ikut naik. Tetapi jika dibandingkan
dengan saudara kita disana, kita belum seberapa, walau saya bukan orang papua,
tapi saya juga merasa marah dengan pemerintah jika kelakuannya begini.
Pemerintah tolonglah perhatikan Papua. Karena Papua juga Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar