Rabu, 30 Oktober 2013

4. BBM Naik, Bukti Bahwa Pemerintah Gagal..?

17 juni 2013, malamnya adalah malam yang mungkin mengukir sejarah kembali di Negara ini. Mahasiswa yang siap berdiri gagah konsisten dengan keputusan mereka. Menolak BBM naik! Partai-partai politik yang tadinya hanya PKS yang menolak tiba-tiba disusul oleh PDIP dan beberapa partai politi yang lain. Apalah daya. Hasil voting di rapat paripurna tadi malam memutuskan untuk menyetujui BBM naik. Katanya, demi kepentingan rakyat juga. Efek dari hasil penyetujuan dirapat tadi malam memberi efek mendalam  bagi sebagian rakyat. Antrian sepeda motor di beberapa SPBU panjang. Tak lupa membawa derigen untuk menyimpan persediaan. BBM naik? pemerintah yang memutuskan, pemerintah yang tanggung jawab.

Soeharto presiden selama 32 tahun, tercatat 3 kali menaikkan BBM, dan presiden kita saat ini sudah 9 tahun menjadi pressiden naikkan BBM 7 kali. Hebat kah? jelas hebat. Saya tahu pak @SBYudhoyono adalah orang yang sederhana, punya hati nurani. Jika BBM naik, Harga-harga semuanya cenderung naik. Yang miskin tambah miskin, sedangkan penghasilan tetap seperti itu. Penghasilan tetap duduk manis dengan hasil yang segitu-segitu saja. Sebentar lagi puasa, sebentar lagi lebaran. Kasian masyarakat miskin jika harga-harga naik. Sekarang, jika BBM naik. Apa langkah pemerintah untuk mengatasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan? Kalian wakil rakyat, ingat? tidak? keterlaluan!
“Tenang saja, kan ada BLSM yang akan masuk ke kantung warga-warga miskin” Dana BLSM akan membantu 4-5 bulan kedepan kan? bulan ke 6 bagaimana? tak ada bantuan. Sedangkan harga-harga bisa naik 3x lipat. Ah pemerintah, mengapa harus rakyat yang menjadi korban?
Presiden bisa menaikkan BBM kapanpun. Seperti kaya ayahanda “Kalo cuma bilang naik semua preseiden juga bisa. Tinggal ngomong “Naik!” nanti juga naik” tapi sekarang, jika BBM naik apakah pemerintah ada solusi? seperti energi alternatif dan lain-lain? Jika berbicara tentang energi alternatif, kerahkan pelajar saran saya. Pelajar Indonesia itu cerdas-cerdas! mereka bisa mengubah beberapa bahan alami untuk menjadi pengganti bahan bakar minyak. Coba saja.
Ditambah lagi ada kabar, menjelang BBM naik. BBM menjadi langka. Lucu? ih, lucu banget deh kamu, kaya boneka -_-

Kalian tahu apa yang lebih menyebalkan lagi dari rapat paripurna selain keputusan wakil rakyat bahwa setuju naik? tau? Dan yang lebih menyebalkannya lagi, para wakil rakyat disana memutuskan dengan cengengesan (menurut penilaian saya) nggak serius tauk! Ini yang menjadi taruhan bukan uang lagi. Tapi kesejahteraan dan kemerdekaan rakyat miskin yang dipertaruhkan. Mengertikah mereka? bahwa keputusan malam tersebut membuat beberapa rakyat miskin makin pasrah. Mereka senang mendapat bantuan pemerintah 1 bulan Rp. 150.000,- per kepala keluarga. Senang mereka. Tapi ketika tau bahwa hanya berlaku sekitar 4-5 bulan saja, mereka galau lagi. Nggak akan menjadi solusi.

Dan saya disini bangga dengan mahasiswa yang gagah mencoba mewakili suara rakyat hingga malam menjemput. Disini saya bangga kepada partai-partai politik yang menolak kenaikan harga BBM. Khusus lebih kepada PKS. Tadinya, partai politik itu dibilang hanya pencitraan. Tadinya partai politik itu hanya ingin rakyat kembali respect. Tapi hingga keputusan kemarin, PKS tetap berdiri tegak sesuai tujuan dan niat mereka. Mereka memegang dan menjaga jeritan-jeritan rakyat yang pasrah akan menjadi semakin buruk jika BBM naik. Terimakasih untuk kalian semua. Meski akhirnya anarkis, para demonstran. Saya yakin, mereka yang anarkis tak bermaksud seperti itu. Mereka saking pedulinya dengan rakyat dan marah karena keputusan yang menurut mereka nggak adil.

Ah, Indonesia. Aku tunggu perubahanmu. Aku tunggu dengan mempersiapkan karpet merah keliling dunia. Agar dunia tau kalau Indonesia bisa menjadi negara yang sempurna untuk penduduk bumi. Aku tunggu Indonesia. Saat ini mungkin hanya pengabdian dalam tulisan dan doa saja yang terulur kepada mu. Tetap bertahan Indonesia. Tunggu para generasi penerus yang merubahmu menjadi cantik. Tunggu.
Sekian. Semoga bermanfaat.

Sumber :

Analisis :

Menurut saya sebenarnya kita tidak harus terlalu extrim dalam menghadapi kenaikan BBM, walau kita semua sudah tahu kenaikan BBM juga akan memicu kenaikan Harga Angkot, Bahan Pokok dan lainnya. Karena masih banyak saudara kita yang lebih susah disana dibandingkan kita, seperti papua yang mencapai 70000 per liternya.

Maka seharusnya kita juga tetap bersyukur walaupun sulit, karena secara otomatis pun semuanya akan ikut naik. Tetapi jika dibandingkan dengan saudara kita disana, kita belum seberapa, walau saya bukan orang papua, tapi saya juga merasa marah dengan pemerintah jika kelakuannya begini. Pemerintah tolonglah perhatikan Papua. Karena Papua juga Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar